Gorontalo – Lewat Kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Polda Gorontalo, terungkap Nelayan Gorontalo kesulitan mendapatkan BBM Bersubsidi.
Hal tersebut disampaikan Zulkarnain perwakilan Nelayan di Bone Bolango, dihadapan forum peserta FGD dalam rangka penyampaian aspirasi publik adanya penyesuaian harga BBM.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, serta unsur Forkopimda Provinsi Gorontalo, Dinas ESDM Provinsi Gorontalo, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Perwakilan Perguruan Tinggi, Ekonom, Pihak Pertamina, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Federasi Sarekat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Ikatan Pengemudi Becak motor ( IPB), Asosiasi Nelayan.
“Memang benar bagi kami nelayan untuk mendapatkan BBM Bersubsidi harur melampirkan SLO dan SPB, namun fakta dilapangan kami juga masih sangat sulit mendapatkan BBM tersebut,” ujar Zulkarnain.
Terimakasih kami sampaikan kepada Mahasiswa yang sudah mewakili aspirasi masyarakat, terima kasih juga kepada Polda Gorontalo yang telah menggelar kegiatan ini.
Pada dasarnya kami selaku nelayan tidak keberatan dengan harga BBM saat ini, hanya saja, kami nelayan sulit mendapatkan BBM Bersubsidi di SPBU.
“Kami berharap bantuan dari pemerintah Provinsi Gorontalo agar supaya memberikan kemudahan kepada kami untuk mendapatkan BBM bersubsidi,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan rekomendasi yang dikeluarkan, sebab ada oknum yang mengatasnamakan Nelayan.
Sementara itu, Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, mengatakan Polri dalam hal ini Polda Gorontalo memiliki tugas dan tanggungjawab dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat.
Polda Gorontalo telah melakukan terobosan melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengundang bapak ibu sekalian, khususnya rekan-rekan dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa, agar bisa menyampaikan keluh kesah, ide, solusi, bahkan kritikan atas adanya kebijakan penyesuaian harga BBM.