Gorontalo – Persoalan Minuman Keras (Miras) di Gorontalo masih menjadi tren isu yang paling sering dikeluhkan masyarakat, pada saat program Jumat Curhat, Ngopi bareng Polis.
Hal tersebut terungkap pada kegiatan Program Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika, SIK, Jumat Curhat Ngopi Bareng Polisi yang berlangsung di Warkop Detoro Limboto, yang dihadiri oleh beberapa aktivis serota organisasi seperti IPB (Ikatan Pengemudi Bentor) dan Ormas Buruh KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia), IMM Kabupaten Gorontalo, HMI Limboto dan PMII.
Seperti yang disampaikan oleh Awaludin Tangio dimana dirinya menjelaskan jika kasus pelecehan seksual masih sangat tinggi, luput dalam penangan dan penindakan.
“Penyebab utamanya tak lain karena dipicu oleh Miras,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolda Gorontalo Brigjen Pol Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, MH mengatakan bahwa, Polda berkomitmen agar Gorontalo bisa terus tumbuh dan bersaing dengan daerah lainnya.
“Tindakan kriminalitas tidak akan terjadi di Gorontalo apabila kita menjunjung tinggi dan memaknai moto Gorontalo sebagai Serambi Madina,” tegas Brigjen Pol Drs. Pudji.
Pudji menambahkan jika, dirinya nanti akan mengusulkan kepada Kapolda Gorontalo untuk membentuk tim khusus terkait dengan pemberantasan Kriminalitas di Gorontalo.
Terkait dengan adanya perkaran penganiayaan dan pencabulan ataupun pelecehan seksual, terbanyak dipengaruhi oleh miras, di mana hal tersebut Polda Gorontalo juga sudah melakukan upaya penindakan terhadap peredaran miras.
“Kami mengharapkan kepada masyarakat agar tidak lagi mengkonsumsi miras,” jelasnya.
Lewat moment seperti ini, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi menjaga Situasi Kamtibmas.
“Kami di Polda dan Polres jajaran sudah menyediakan layanan pengaduan langsung ke nomor HP Kapolda dan Kapolres, dengan harapan ada partisipasi aktif dari masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Wakapolda Gorontalo berpesan apabila terdapat anggotanya yang melanggar, silahkan masyarakat dapat melaporkan melalui Hotline Dumas Polda Gorontalo.
“Jika terbukti, kami pastikan akan melakukan penindakan tegas,” tutup Brigjen Pudji.
