Gorontalo – Saat silaturahmi dengan Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, mahasisw Kelompok Cipayung Plus menyuarakan permasalah Narkoba dan Minuman Keras di Gorontalo.
Ketua PKC PMII Provinsi Gorontalo, Firman Latuda mengatakan permasalahan Narkotika perlu menjadi perhatian utama Kapolda Gorontalo.
“Gorontalo menjadi daerah transit dan juga daerah sasaran peredaran Narkoba dari Sulawesi Tengah ke Sulawesi Utara,” kata Aris Setiawan saat silaturahmi Kelompok Cipayung Plus di Ruang Presisi Polda Gorontalo, Jumat (26/8).
Tidak hanya persoalan Narkoba, mereka juga menyuarakan permasalahan Minuman Keras yang sampai saat ini telah menjadi penyakit di masyarakat.
Pihaknya juga beraharap Polda Gorontalo melibatkan elemen mahasiswa khususnya Kelompok Cipayung Plus dalam Tim terutama yang berhubungan dengan pencegahan Polarisasi dan politik identitas.
Sementara itu Ketua HMI Cabang Gorontalo Aris Setiawan dalam kesempatan itu mengatakan, terkait kinerja Polda Gorontalo, pihaknya menilai bahwa secara umum Polda Gorontalo relative baik dan pihaknya mendukung apa yang menjadi program Kapolda Gorontalo dalam hal menjaga Kamtibmas.
“Yang menjadi permasalahan saat ini yaitu kenaikan harga sembako, saat ini sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” ujar Aris.
Sementara isu rencana kenaikan harga BBM sudah menjadi kajian internal organisasi Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus.
“Kami saat ini masih menunggu kepastian apakah pemerintah tetap akan menaikan harga BBM atau tidak,” tegas Aris.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Helmy Santika, SIK, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan perhatian kelompok Cipayung Plus.
Sejauh ini, kata Kapolda Gorontalo situasi Kamtibmas di Provinsi Gorontalo, secara umum situasinya aman dan kondusif.
“Semua ini bukan hanya atas kinerja Polri, tetapi peran serta seluruh pihak, termasuk dari adik-adik Mahasiswa,” ungkap Kapolda.
Untuk mendukung terciptanya stabilitas kamtibmas yang kondusif, Kapolda berharap Mahasiswa bisa menjadi garda terdepan sekaligus bisa memberikan saran tindak ataupun solusi terkait permasalahan yang terjadi.
Artinya, Mahasiswa jangan hanya bersifat menyalahkan, tetapi bisa menawarkan solusi ataupun saran tindak.