Gorontalo – Beredarnya kabar akan adanya demo tolak kenaikan BBM, membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bundaran Saronde Hulonthalo Indah (HI) di tutup.
Pengawas SPBU Gorontalo Rein Hulungo mengungkapkan penutupan SPBU ini membuat banyak pihak mengalami kerugian khususnya bedampak pada gaji karyawan.
“Ini membuat pihak dari SPBU mengalami penurunan omset yang begitu besar dan bisa berdampak pada gaji karyawan” ungkap Rein Hulungo
Rein menuturkan penutupan SPBU terjadi disetiap demo. Penutupan dimulai pada hari Senin sampai Rabu, dan dibuka kembali pada hari selasa, dan kemudian ditutup lagi pda hari jumat.
Dari pantauan, ratusan polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi tolak BBM itu, dan disekitaran SPBU Bundaran Saronde HI telah dipasang kawat duri
“Kawat Duri ini untuk menjaga massa aksi yang pada demo hari rabu kemarin mencoba menerobos masuk” ucap Rein
Pengalihan arus menuju Bundaran Saronde HI juga dilakukan oleh Polres kota Gorontalo untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Hingga berita ini terbit massa aksi belum terlihat, namun pihak kepolisian masih tetap bersiaga mengamankan disekitaran SPBU Bundaran HI.
Sementara itu Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, SIK meminta kepada seluruh personil yang melakukan pengamanan demo, untuk bersikap humanis dan tidak perlu membawa senjata Api.
“Mereka itu adik-adik kita, penyampaian aspirasi ataupun pendapat didepan umum itu dilindungi undang-undang,” tegas Kapolda Irjen Pol. Helmy Santika, SIK.