Gorontalo – Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, SIK, mengatakan perlu membangun komunikasi yang intens antara Polda Gorontalo dan Polres Jajaran dengan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Gorontalo dalam mencegah penyebaran paham radikalisme.
“NU dengan Polda Gorontalo serta Polres Jajaran, bisa sesering mungkin melakukan komunikasi dalam mencegah penyebaran paham Radikalisme,” kata Kapolda Gorontalo saat menggelar silaturahmi bersama PWNU Gorontalo yang berlangsung diruang Presisi Polda Gorontalo.
Dalam kesempatan itu juga Kapolda Gorontalo berterima kasih kepada NU Provinsi Gorontalo, yang sampai dengan saat ini terus menjalin komunikasi serta koordinasi dengan Porli, khususnya Polda Gorontalo dalam menjaga keamanan dan kondusifitas di Gorontalo.
Kapolda Gorontalo berharap NU Provinsi Gorontalo terus menjadi pelopor Moderasi beragama yang mengedepankan rasa toleransi antar sesama.
Selain itu Kapolda juga meminta NU terus berperan aktif dalam menginformasikan atau mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat agama Islam.
“Isu soal Khilafatul Muslimin, kiranya perlu ada dialog yang melibatkan NU dan Organisasi Islam lainnya, untuk mereduksi, mengantisipasi serta menyamakan persepsi dalam penanganannya,” ujar Kapolda.
Terkait dengan hal tersebut Ketua Tanfidziah PWNU Gorontalo, Dr KH Zulkarnain Suleman mengatakan, untuk menangkal penyebaran paham radikalisme NU selalu terbuka serta siap menjalin koordinasi dengan kepolisian.
“NU sendri memiliki program dalam menanggulangi penyebaran radikalisme melalui kegiatan Lailatul Ijtima, yang mengumpulkan semua komponen masyarakat, serta membuat kajian mengenai politik Islam maupun Nasional,” ujarnya.
Terkait Khilafatul Muslimin, NU sudah melakukan deteksi dini terhadap pergerakan yang ada, dan sampai saat ini belum ditemukan keberadaannya di Provinsi Gorontalo.
“Namun, kita jangan lengah dengan kondisi saat ini, karena tidak bisa dipungkiri, jika Gorontalo Ibarat Api dalam sekam, karena sangat masif pergerakannya,” jelas Dr KH Zulkarnain Suleman.
Terkait bahaya penyebaran Radikalisme, jelas harus diwaspadai karena warga Gorontalo sangat terbuka dengan siapa saja, karena tatanan Adat yang sangat tinggi, jangan sampai penyebaran paham Radikalisme mendapat ruang di Gorontalo.
NU menegaskan jika perlu diantisipasi adanya potensi dan pengaruh paham radikalisme di sekolah umum, yang dikhawatirkan mempengaruhi masyarakat.
“Selain itu, perlu juga diwaspadai pengaruh radikalisme lewat media,” ungkapnya.